Advertisement
Sebagai tambahan pengetahuan
tentang otomotif buat para pembaca saya share beberapa merk mobil yang
mengeluarkan produk terbarunya dengan tambahan fitur yang canggih, nah silakan
baca untuk penjelasanya di bawah ini.
1. BMW dengan Teknologi "Valet Parking" Otomatis
1. BMW dengan Teknologi "Valet Parking" Otomatis
BMW
memaksimalkan ajang Consumer Electronics Show di Las Vegas, Amerika Serikat,
dengan memamerkan beberapa teknologi canggih. Salah satunya adalah sistem
parkir otomatis, dinamai sistem Remote Valet Parking Assistant.
Prototipe i3
Prototipe i3
BMW merancang sistem ini
untuk benar-benar memudahkan pengendara saat parkir, tanpa harus menyentuh
pedal gas, rem, dan kemudi. Rencananya, Remote Valet Parking Assistant akan
hadir di Seri-7 2016 mendatang.
Untuk mengaktifkan sistem ini, pengemudi tinggal keluar dari kendaraan, lalu
mengaktifkan mode Remote Valet, dan membiarkan mobil parkir
otomatis. Pengemudi hanya perlu mencari lokasi parkir yang pas untuk mobil.
Sistem ini akan mengalkulasi data ruang parkir, hingga benar-benar mampu
memarkirkan kendaraan dengan sempurna.
Selain Remote Valet, BMW juga menghadirkan prototipe i3 yang sudah
dilengkapi dengan sistem anti-tabrak 360 derajat. Teknologi yang berkaitan dengan
keamanan ini memanfaatkan laser untuk membaca objek berbahaya dari semua sisi.
Jika pengemudi dianggap berdekatan dengan pembatas jalan atau mobil di depan,
sistem ini akan membaca ancaman tersebut dan mengaktifkan rem secara otomatis.
Teknologi ini bisa membantu pengendara mengurangi risiko kecelakaan.
2. Renault dengan Deretan Teknologi Mesin Irit
Renault memperkenalkan ragam teknologi dan komponen mesin terbarunya pada ajang Innovations@Renault event di Paris, Perancis. Semua teknologi dan mesin yang terkait dengan efisiensi bahan bakar ditampilkan di sini.
Pertama adalah motor listrik baru yang sukses
dikembangkan Renault. Unit motor listrik ini 10 persen lebih kecil dari motor
listrik pada umumnya, namun mampu memproduksi daya cukup besar yakni mencapai
88 tk dan torsi 220 Nm.
Selanjutnya ada mesin bensin dan LPG tiga
silinder plus turbocharged. Produsen
asal Perancis tersebut mengklaim ragam keunggulan seperti bahan bakar yang irit
sampai 25 persen berkat teknologi start/stop, sistem recovery dari energi pengereman layaknya KERS, eco-mode dan tentu saja keuntungan dari
penggabungan mesin bensin serta gas tersebut.
Dilanjutkan dengan prototipe mesin HYDIVU
(Hybrid Diesel for LCVs) yang dipasangkan pada model van Master. Menampilkan
mesin diesel twin-turbo dCi 165 ENERGY, motor starter 48 volt dan alternator
tipe elektrik. Teknologi ini mampu mengurangi beban pada mesin dan memberikan
torsi tambahan bila diperlukan. Selain itu juga memiliki sistem Downspeeding
dengan rasio gigi yang lebih panjang untuk mengurangi revolusi mesin saat
berkendara.
Terakhir, Renault memamerkan mesin diesel dua
silinder, 2-stroke plusturbocharged dan supercharged. Mesin baru
Ini menghasilkan daya antara 48-68 tk dan torsi antara 112-145 Nm. Mesin ini
sangat efisien tapi Renault mengatakan, performa perlu ditingkatkan sebelum
benar-benar dipakai pada model terbaru mereka.
3. Toyota dengan Teknologi Parkir Otomatis dan Lampu
LED
Toyota Motor Corporation mulai mendekati tahap realisasi
teknologi otonomos pada kendaraannya. Langkah ini diperlihatkan dengan
memperkenalkan empat teknologi baru yang akan digunakan pada model-model Toyota
mulai 2015. Kesemuanya mengarah pada teknologi otonomos.
Teknologi baru dan penyempurnaan diperkenalkan Toyota di Tokyo, Rabu (26/11/2014), yakni fitur parkir otomatis yang lebih baik, generasi baru lampu LED, dan infrastruktur koneksi dan komunikasi antara mobil dengan pengguna jalan lain. Moritaka Yoshida, Kepala Teknologi Keselamatan Toyota mengatakan, teknologi baru ini mulai dipasarkan awal 2015.
Produk awal, seperti parkir otomatis dan sistem komunikasi antara kendaraan akan mendebut di beberapa model yang dipasarkan di Jepang, baru kemudian beralih ke pasar lain, termasuk Amerika Serikat (AS). Teknologi yang ditawarkan di dalamnya, termasuk dua sistem pengereman darurat (precrash) yang sudah siap disematkan pada model yang dipasarkan ke AS, tahun depan.
Terjangkau
Toyota tidak menjelaskan berapa harga yang dibutuhkan untuk memiliki sistem baru ini, tapi tujuan utama perusahaan adalah memperkenalkan teknologi ini dalam harga yang terjangkau. "Meskipun berstatus sebagai teknologi sistem keselamatan terbaru, bisa tetap murah jika sudah masuk skala produksi massal," beber Yoshida.
Perkenalan teknologi ini dilakukan Toyota untuk mempertahankan citra keselamatan pada merek dagangnya. Upaya ini dilakukan agar merek otomotif terbesar di dunia ini tetap mempertahankan perbedaan dengan pabrikan lain. Sistem ini juga menjadi persiapan awal, bagi pengembangan teknologi otonomos yang tengah dikembangkan para pelaku industri otomotif dunia sekarang ini.
Yoshida mengatakan, pabrikan telah berhasil pada titik tertinggi dalam mengembangkan teknologi keselamatan pasif, seperti struktur bodi, sasis yang lebih kuat, dan sabuk keselamatan. Tapi, perkembangan lebih cepat justru datang dari teknologi pencegah tabrakan, yakni teknologi keselamatan aktif.
"Ada batasan sebagai upaya mengurangi jumlah kematian di jalan dengan fitur keselamatan pasif. Kami harus juga fokus pada keselamatan aktif," lanjut Yoshida.
4. Mobil Fuel Cell Mulai Populer di 2025
Perkenalan Toyota Mirai di ajang Los Angeles Auto Show (LAAS), Kamis (20/11/2014), membuat era teknologi kendaraan berbahan bakar hidrogen mulai bergulir. Tapi, sejumlah pelaku bisnis otomotif dunia masih pesimis, karena butuh waktu lebih lama untuk teknologi ini lazim digunakan di kalangan masyarakat.
Wolf-Henning Scheider, Kepala Divisi Otomotif Bosch mengatakan, teknologi fuel cell baru bisa lebih murah dan lebih komersial digunakan untuk massal mulai 2025. "Produksi mobil fuel cell baru bisa lebih industrialisasi, menekan biaya produksi turun karena skala ekonomi," jelas Scheider kepada Automobilwoche di Berlin (17/11/2014).
"Mereka bukan berada di luar lintasan balap. Mereka menjadi alternatif pilihan yang nyata bagi kendaraan berteknologi bebas emisi," beber Scheider.
Kendaraan fuel cell gagal menciptakan ledakan penerimaan oleh konsumen karena biaya tinggi pengembangan yang dikeluarkan. Meskipun, teknologi ini menawarkan jarak tempuh lima kali lipat lebih jauh ketimbang mobil listrik dan pengisian bahan bakar singkat.
Scheider menjelaskan, sistem penggerak mobil fuel cell harganya dua kali lipat lebih mahal untuk diproduksi ketimbang mobil listrik di 2025. Tapi, dengan penawaran jarak tempuh yang lebih baik, membuatnya jadi pilihan yang sudah terbukti.
Daimler, Hyundai, Nissan, Ford, Toyota, Honda, dan General Motors sekarang semua tengah mengembangkan kendaraan fuel cell. Bahkan, Toyota sudah mulai menjual pada 2015.
Hambatan populasi mobil ini ada pada kekurangan infrastruktur berupa stasiun pengisian hidrogen sebagai bahan bakar dan harganya yang relatif mahal. Toyota Mirai diprediksi banderolnya berkisar 56.000 dollar AS (Rp 680,6 juta) per unit. Tapi, harga itu belum bisa menutup biaya pengembangan yang dikeluarkan masing-masing pabrikan atau pembangunan infrastruktur pengisian hidrogen, dengan dana lebih dari 1 juta dollar AS (Rp 12,1 miliar), per merek.
5. Mercedes dengan Teknologi Lampu dengan 84 LED
Bila Audi dan BWM sudah bergeser dengan teknologi lampu depan
model laser, tidak demikian dengan Mercedes-Benz. Pabrikan asal Jerman ini
mengembangkan generasi terbaru lampu depannya masih dengan teknologi LED.
Seperti diberitakan Worldcarfans, Sabtu (15/11/2014), Mercedes akan segera memproduksi lampu depan yang menggunakan 84 LED. Model terbaru ini akan menggantikan headlamp model CLS yang memakai 24 LED. Sebagai tambahan, LED ini tampil makin apik dengan aksen iluminasi.
Mercedes juga menegaskan rencana untuk menggabungkan High Range LED high beam (lampu jauh) dalam waktu dekat. Lampu jauh tambahan ini menggunakan LED performa tinggi untuk memberikan rentang sorot lebih dari 600 meter.
High Range LED high beam mampu memberikan daya terang lebih baik tanpa harus mengganggu kendaraan depan. Dengan teknologi LED ini Mercy secara langsung mengkritik penggunaan lampu laser yang dipakai pesaingnya.
"Teknologi LED mampu mencapai performa tinggi dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan penggunaan teknologi laser," tegas Mercedes.
6. Honda Perkenalkan Fitur Canggih Anti-Tabrakan
Honda memperkenalkan teknologi terbarunya yang terbungkus pada sistem Sensing driver-assistive. Fitur keamanan kendaraan ini akan mulai ditanamkan pada beberapa model mulai akhir 2014.
Sensing driver-assistive tersebut digambarkan sebagai langkah Honda menuju terwujudnya lalu lintas bebas tabrakan. Sistem Sensingmenggunakan radar gelombang milimeter dan kamera monokuler untuk mendeteksi objek di depan atau pejalan kaki.
Sistem ini memiliki lima fungsi utama yakni, sistem Collision Mitigation Braking yang memberikan peringatan audio dan visual bila ada ada potensi tabrakan. Jika pengemudi gagal bereaksi, mobil secara otomatis akan mulai proses pengereman sendiri untuk mencegah atau mengurangi risiko kecelakaan.
Kedua adalah Road Departure Mitigation yang menggunakan kamera untuk memberikan peringatan ketika mobil keluar dari jalurnya. Roda kemudi bergetar dan peringatan audio diaktifkan. Bila pengemudi gagal bereaksi, mobil akan mencoba untuk mengarahkan kembali ke jalur tersebut secara otomatis. Jika kendaraan menyimpang terlalu jauh saja, mobil akan secara otomatis mengaktifkan rem.
Ketiga sistem Pedestrian Collision Mitigation Steering yang menggunakan radar dan kamera untuk mendeteksi pejalan kaki dan garis batas di sisi jalan. Sistem akan membaca situasi saat mobil menuju garis samping dan berpotensi menabrak pejalan kaki. Mobil akan otomatis mengarah keluar dari jalan untuk mencegah tabrakan.
Lalu sistem keempat False Start Prevention Function yang membaca lampu stop pada kendaraan di depan. Ini membantu saat pengemudi sedang melaju kencang, tapi ada kendaraan di depan. Mobil akan memberikan audio dan peringatan visual serta getaran pada pedal gas.
Kelima adalah sistem Lead Car Departure Notification yang menyediakan informasi melalui audio dan visual bila situasi jalan akan bertemu dengan kemacetan lalu lintas. Lima fitur ini melengkapi fitur standar yang sudah ada seperti Lane Keeping Assist, Traffic Sign Recognition dan Adaptive Cruise Control dengan Low-Speed Follow.
7. Konsep Mercy G-Code Menghasilkan Energi dari Angin dan Sinar Matahari
Mobil konsep pertama dari pusat fasilitas penelitian dan pengembangan yang baru saja diresmikan Daimler di Beijing, China, akan diberi nama G-Code. Model crossover seukuran GLA-Class ini dibuat dari banyak ide berteknologi tinggi dan akan mendebut pada Los Angeles Auto Show, 21-30 November 2014.
Desain luar G-Code tidak menggambarkan model mendatang Mercedes-Benz, namun teknologi di dalamnya kemungkinan besar digunakan Mercedes-Benz di masa depan. Seluruh rangkaian hal baru dikerjakan studio desain di Jerman dan China.
Postur mengemudi seperti hatchback versi lebih tinggi, bodi punyaoverhang pendek di bagian depan dan belakang.
G-Code tak memiliki spion luar, fungsinya diganti dua kamera, selain itu
memiliki fitur LED dan pelek 21 inci. Unik, bagian gril akan berubah warna
sesuai dengan mode mengemudi.
Sumber tenaga didapat dari sistem hibrida. Kemampuannya tidak
terbatas bergerak menggunakan kedua roda depan, tapi juga bisa beralih menjadi
bergerak menggunakan roda belakang atau all-wheel drive.
Mercedes mengatakan lapisan cat bodi bisa menghasilkan
energi dari sinar matahari saat siang hari dan membuat listrik statis dari
angin. Konsep mutakhir ini juga punya sistem regenerasi energi pada suspensi.
Konsep G-Code hanya wujud dari sebagian kecil tujuan besar
Daimler. Grup otomotif asal Jerman ini mengatakan pembangunan fasilitas baru
bertujuan untuk memaksimalkan pasar Mercedes-Benz menjadi yang terbesar di
China sekaligus menggeser dominasi pabrikan Jerman lain.
8. Audi Ciptakan Sistem "Auto Pilot" Khusus Macet
Audi AG berencana meluncurkan teknologi baru otonomos yang khusus digunakan pada kondisi jalan macet di perkotaan. Teknologi ini dipilih karena semakin banyak prinsipal otomotif mengembangkan teknologi otonomos untuk di jalan tol, tetapi masih pro dan kontra terkait keamanannya.
Sistem "auto pilot" milik Audi ini akan mengoperasikan setir, rem, dan gas dalam kondisi jalan. "stop and go". Teknologi ini juga hanya mampu mengendalikan mobil maksimal 37 mph atau 59,9 kpj. Axel Strobek, Kepala bidang Keuangan Audi membeberkan rencana ini dalam pidatonya di Sekolah Tinggi Keuangan Frankfurt, dilansir Bloomberg (9/9/2014).
Suatu saat, kita akan disuguhi mobil-mobil pintar yang bisa mengemudi sendiri tanpa campur tangan penumpang, khususnya membantu saat terjadi kemacetan. Menyenangkan bukan?
Teknologi ini, menurut Strobek akan tersedia
"dalam waktu dekat", tanpa mau menyebut kapan pastinya. Untuk
menunjukkan kesiapan, tekonologi baru tersebut sudah diuji di jalan tol
Florida, Amerika Serikat, Agustus 2014 lalu.
Pengumuman yang disampaikan Audi ini hanya berselang dua hari setelah General Motors mengatakan siap memperkenalkan Cadillac dengan teknologi otonomos dalam dua tahun mendatang. Selain itu, Daimler AG dan Nissan juga tengah mengembangkan hal serupa.
9. Mercedes-Benz AMG Siapkan Sistem Turbo Bertenaga Listrik
Divisi
performa Mercedes-Benz, AMG, sedang mempersiapkan transfer teknologi dari ajang
F1 ke mobil produksi. Salah satu yang akan menjadi kenyataan adalah sistem
turbo listrik, jadi kompresor turbo tidak memanfaatkan gas buang tetapi
mendapatkan tenaga dari motor listrik.
Jochen
Martin Schmidt, Head of Powertrain Development AMG mengatakan, dengan
begitu boost turbo bisa didapatkan di putaran lebih rendah
sekaligus mudah diatur untuk mendapatkan efisiensi bahan bakar.
“Masalah
pada F1 adalah mesin bekerja di putaran sangat tinggi, bila ingin memindahkan
teknologi ke mobil produksi kemampuannya tidak akan begitu bagus saat kecepatan
rendah,” ujar Schmid, di Italia, Senin (7/7/2014).
F1
Tim Mercedes-Benz F1
sangat dominan pada musim 2014. Delapan dari sembilan seri berhasil dimenangkan
pebalap Lewis Hamilton atau Nico Rosberg. Hanya satu gagal, saat pebalap
RedBull Racing, Daniel Ricciardo unjuk gigi di GP Kanada.
Mercedes-Benz
menjadi tim sukses pertama di era hibrida F1 sejak regulasi baru menyatakan
pemakaian mesin V6, kapasitas 1.6Lturbocharger plus sistem
regenerasi energi. Schmidt meyakini pelajaran dari teknologi itu sangat mungkin
memperbaiki sistem kerja mobil masa depan.
Demikian info terbaru dari berbagai merk mobil dengan beberapa fitur tambahan dengan teknologinya masing-masing, semoga menambah referensi pembaca untuk menambah pengetahuan tentang dunia otomotif. Semoga bermanfaat.
Lain
dengan fokus menghasilkan tenaga sebesar-besarnya dari mesin kecil pada F1, terbuka
peluang lebih banyak pengembangan di mobil produksi. Bahkan ia mengatakan pada
akhirnya model-modelmainstream akan mengungguli F1 pada saatnya
nantiDemikian info terbaru dari berbagai merk mobil dengan beberapa fitur tambahan dengan teknologinya masing-masing, semoga menambah referensi pembaca untuk menambah pengetahuan tentang dunia otomotif. Semoga bermanfaat.
“Kami
tersambung dan mengerjakan bersama ide-ide teknis, beranggapan bahwa suatu hari
nanti kami bisa melewati beberapa teknologi F1 di mobil produksi,” kata
Schmidt.
Sumber : Kompas.com
0 komentar