1.
|
Gambar
diatas adalah gambar hasil pengukuran dengan jangka sorong.Garis yang lurus
antara skala utama dan skala nonius ditunjukkan oleh anak panah. Kesimpulan
hasil pengukuran diatas adalah....
A.
|
70,58
mm
|
B.
|
70,05
mm
|
C.
|
70,55 mm
|
D.
|
75,50
mm
|
E.
|
75,55
mm
|
|
|
|
2.
|
Nilai komponen tahanan yang akan
diperiksa berkisar 15000 ohm.Alat yang akan digunakan untuk mengukur adalah
Multi Tester.Langkah yang paing tepat untuk mengukur nilai tahanan tersebut
adalah
A.
|
Menempatkan selector multi tester pada daerah
(range) ohm meter dengan Batas ukur x 1 Ω (ohm)
|
B.
|
Menempatkan selector multi tester pada daerah
(range) ohm meter dengan Batas ukur x 10 Ω (ohm)
|
C.
|
Menempatkan
selector multi tester pada daerah (range) ohm meter dengan Batas
ukur x 100 Ω (ohm)
|
D.
|
Menempatkan selector
multi tester pada daerah (range) ohm meter dengan Batas ukur x 1 K Ω
(ohm)
|
E.
|
Menempatkan selector multi tester pada daerah
(range) ohm meter dengan Batas ukur x 1 M Ω (ohm)
|
|
|
|
3.
|
Ada
berapa fungsi jangka sorong bila kita hendak melakukan pengukuran?
|
4.
|
Salah satu langkah
yang harus diperhatikan pada saat memeriksa kebocoran sistem
pendingin dengan menggunakan radiator cap tester adalah
A.
|
Suhu
mesin harus dipanaskan dulu sampai mencapai suhu kerjanya
|
B.
|
Memompa
radiator cap tester sampai tekanannya 0,2 Kg/cm2
|
C.
|
Memompa radiator cap tester sampai tekanannya 1,2 Kg/cm2
|
D.
|
Memompa
radiator cap tester sampai tekanannya 12 Kg/cm2
|
E.
|
Suhu
mesin dibiarkan dulu sampai mencapai suhu ruang
|
|
|
|
5.
|
Manakah pernyataan berikut ini yang paling tepat pada
saat melakukan cara pemeriksaan sistem pendinginan
A.
|
Katup tekan tutup radiator diperiksa dengan menggunakan
radiator cap tester
|
B.
|
Katup
vakum tutup radiator diperiksa dengan menggunakan radiator cap tester
|
C.
|
Pembukaan
katup thermostat diperiksa dengan menggunakan radiator cap tester
|
D.
|
Pembukaan
Katup thermostat diperiksa dengan mencelupkian pada air yang suhunya 50o C
|
E.
|
Pembukaan
Katup thermostat diperiksa dengan mencelupkian pada air yang suhunya 50o
F
|
|
|
|
6.
|
Salah satu langkah pada saat
menyetel tali kipas pendingin adalah
A.
|
Mengendorkan baud dudukan alternator
|
B.
|
Menggunakan
sping scale untuk mengukur berat tali kipas
|
C.
|
Menggunakan
mistar baja untuk mengukur diameter tali kipas
|
D.
|
Mengolesi
tali kipas dengan pelumas SAE 10
|
E.
|
Mengendorkan
baud pengikat puli poros engkol
|
|
|
|
7.
|
Cara kerja sistem percepatan (accelaration system ) pada
motor bensin yang menggunakan karburator dua barrel adalah
A.
|
Bahan
bakar ditambah melalui power valve dan keluar melalui primary main nozzle
|
B.
|
Bahan
bakar ditambah melalui power valve dan keluar melalui secondary main
nozzle
|
C.
|
Bahan bakar ditambah melalui pompa percepatan hanya saat pedal
gas ditekan lebih dalam
|
D.
|
Bahan
bakar ditambah melalui power valve dan keluar melalui slow port
|
E.
|
Bahan
bakar ditambah melalui power valve dan keluar melalui slow port dan
primary main nozzle
|
|
|
|
8.
|
Bila motor bensin tidak dapat berputar stasioner, tetapi
dapat berjalan baik pada putaran tinggi, maka bagian yang perlu diperiksa
adalah
A.
|
Primary
Main jet
|
B.
|
Secondary
main jet
|
C.
|
Primary
main nozzle
|
D.
|
Secondary
main nozzle
|
E.
|
Solenoid
|
|
|
|
9.
|
Untuk mengurangi kadar CO pada gas buang dapat dilakukan
dengan menyetel karburator. Caranya adalah
A.
|
Memutar sekrup penyetel gas ke arah dalam
(mengencangkan Memutar sekrup penyetel gas ke arah dalam (mengencangkan)
|
B.
|
Memutar sekrup penyetel gas ke arah luar (mengendorkan)
|
C.
|
Memutar sekrup campuran idle ke arah luar (mengendorkan)
|
D.
|
Menaikkan
tinggi permukaan bahan bakar pada ruang pelampung
|
E.
|
Memutar sekrup campuran idle ke arah dalam (mengencangkan)
|
|
|
|
10.
|
Bila kendaraan motor bensin dengan karburator terjadi
gejala gangguan, mesin berjalan tesendat-sendat pada putaran tinggi dan
bila gas tidak diturunkan mesin bisa
mati, maka kemungkinan kerusakan yang terjadi pada sistem bahan bakarnya
adalah
A.
|
Permukaan bensin di ruang pelampung terlalu tinggi
|
B.
|
Saringan bahan bakar kotor
|
C.
|
Sekrup penyetel campuran idle terlalu ke dalam
(kencang)
|
D.
|
Pompa
percepatan tidak berfungsi
|
E.
|
Power
valve macet
|
|
|
|
11.
|
Katup delivery pada pompa injeksi motor disel saat
bergerak turun kembali menuju dudukannya bekerja ……
A.
|
melakukan langkah penekanan bahan bakar ke nozzle
|
B.
|
melakukan langkah penghematan bahan bakar
|
C.
|
mencegahan tetesan bahan bakar pada nozzle
|
D.
|
meratakan
tekanan
|
E.
|
mengegah
bahan bakar kembali ke tangki bahan bakar
|
|
|
|
12.
|
Salah satu langkah memeriksa saat injeksi bahan bakar
pada motor disel.tipe inline dapat dilakukan dengan cara
A.
|
melepas
katup delivery beserta pegasnya, pasang kembali katup delivery holder
kemudian memutar poros engkol sampai bahan
bakar keluar dari pompa injeksi no. 1
|
B.
|
melepas
katup delivery beserta pegasnya, pasang kembali katup delivery holder
kemudian memutar poros engkol sampai bahan
bakar keluar dari pompa injeksi no. 2
|
C.
|
melepas katup delivery beserta
pegasnya, pasang kembali katup delivery holder kemudian memutar poros engkol sampai bahan bakar berhenti
keluar dari pompa injeksi no. 1
|
D.
|
melepas
katup delivery beserta pegasnya, pasang kembali katup delivery holder
kemudian memutar poros engkol sampai bahan
bakar keluar dari pompa injeksi no. 3
|
E.
|
melepas
katup delivery beserta pegasnya, pasang kembali katup delivery holder
kemudian memutar poros engkol sampai bahan
bakar keluar dari pompa injeksi no. 4
|
|
|
|
13.
|
Pada motor diesel yang
menggunakan sistem ruang bakar injeksi langsung (direct injection) terjadi
gangguan motor berjalan pincang dapat didiagnosa kemungkinan penyebabnya
adalah
A.
|
Salah satu nozzle
tersumbat
|
B.
|
Di
dalam Pompa injeksi terdapat udara
|
C.
|
Sedimenter
sudah terlalu banyak mengandung air
|
D.
|
Saat
injeksi bahan bakar tidak tepat
|
E.
|
Sudut
phasing pompa injeksi tidak tepat
|
|
|
|
14.
|
Elekrolit batere asam sulfat dengan berat jenis
terukur 1,22 pada suhu 200 C
menandakan batere
tersebut
A.
|
Kondisi
Elekrolit batere asam sulfat dengan berat
jenis terukur 1,22 pada suhu 200
C menandakan
batere tersebut batere batere dan terisi penuh
|
B.
|
Kondisi
batere rusak dan tidak bisa diisi (charge)
|
C.
|
Kapasitas batere sudah berkurang dan perlu diisi (charge)
|
D.
|
Elektrolit perlu ditambah air accu (H20)
|
E.
|
Elektrolit perlu ditambah accu zuur (H2SO4)
|
|
|
|
15.
|
Hasil pengukuran sistem pengapian Motor bensin 4 langkah
4 silinder motor bensin 4 langkah 4 silinder dengan menggunakan dwell
tester menunjukkan 42 0 . Cara perbaikannya adalah
A.
|
Memutar
rumah distributor searah putaran rotor
|
B.
|
Memutar
rumah distributor berlawanan arah putaran rotor
|
C.
|
Menyetel
celah kontak platina lebih lebar
|
D.
|
Menyetel celah kontak platina lebih sempit
|
E.
|
Mengampelas titik kontak platina sampai rata
|
|
|
|
16.
|
Motor bensin 4 langkah 4 silinder FO 1342 diposisikan Top
3 ( posisi torak silinder no. 3
berada pada TMA langkah kompresi ), maka katup-katup yang dapat
distel adalah….
A.
|
Katup isap silinder no. 2
|
B.
|
Katup
buang silinder no. 2
|
C.
|
Katup
isap silinder no. 4
|
D.
|
Katup isap silinder no. 1
|
E.
|
Katup
buang silinder no.1
|
|
|
|
17.
|
Salah satu syarat untuk memeriksa tekanan kompresi motor
bensin adalah…
A.
|
Putaran
motor minimal 100 rpm
|
B.
|
Suhu
air pendingin mesin 200 C
|
C.
|
Katup gas harus dibuka penuh
|
D.
|
Pastikan
saklar AC mobil off
|
E.
|
Pastikan
semua saklar lampu off
|
|
|
|
18.
|
Berikut
ini adalah pernyataan-pernyataan yang berhubungan dengan cara kerja kopling
gesek jenis diafragma. Pilihlah pernyataan yang paling tepat
A.
|
Pada
saat pedal kopling ditekan maka jarak antara (gap) plat kopling dan plate
penekan (pressure Plate) ± 0,1 mm
|
B.
|
Pada
saat pedal kopling ditekan maka garfu pembebas (release fork) langsung
menekan plate penekan (pressure Plate)
|
C.
|
Pada
saat pedal kopling ditekan maka garfu pembebas (release fork) langsung
membebaskan plat kopling
|
D.
|
Pada
saat pedal kopling dilepas maka plat kopling juga terlepas dari plat
penekan
|
E.
|
Pada saat pedal kopling setengah tertekan (tidak ditekan
penuh) maka putaran input shaft transmisi lebih rendah daripada putaran
flywheel
|
|
|
|
19.
|
Berikut
ini adalah pernyataan-pernyataan yang berhubungan dengan cara pemeriksaan
komponen-komponen jenis kopling gesek untuk kendaraan ringan. Pilihlah
pernyataan yang paling tepat
A.
|
Hasil pengkuran kedalaman paku keling plat kopling 0,2 mm,
maka plat kopling harus diganti
|
B.
|
Hasil
pengkuran run out (kerataan permukaan putar) flywheel dengan menggunakan
dial gauge 0,02 mm, maka flywheel harus diganti
|
C.
|
Hasil
pengkuran run out (kerataan permukaan putar) plat kopling dengan
menggunakan dial gauge 0,2 mm, maka plat kopling harus diganti
|
D.
|
Hasil
pengkuran lebar (width) keausan pegas penekan diagfragma 3 mm, maka
clutch cover assy harus diganti
|
E.
|
Hasil
pengkuran kedalaman (depth) keausan pegas penekan diagfragma 0,2 mm, maka
clutch cover assy harus diganti
|
|
|
|
20.
|
Gambar
di bawah ini yang menunjukkan cara penyetelan jarak bebas (free play)
kopling adalah …
A.
|
Gambar
1
|
B.
|
Gambar
2
|
C.
|
Gambar
3
|
D.
|
Gambar 2 dan gambar 3
|
E.
|
Gambar
1 dan gambar 2
|
|
|
|
21.
|
Gambar
di bawah ini menunjukkan cara kerja
kerja transmisi manual tipe synchromesh.
Urutan cara kerja yang benar menurut gambar diatas adalah
A.
|
Dari gambar 2 ke gambar 1 ke gambar 3
|
B.
|
Dari
gambar 1 ke gambar 2 ke gambar 3
|
C.
|
Dari
gambar 3 ke gambar 1 ke gambar 2
|
D.
|
Dari
gambar 3 ke gambar 2 ke gambar 1
|
E.
|
Dari
gambar 2 ke gambar 3 ke gambar 1
|
|
|
|
22.
|
Gambar
di bawah ini menunjukkan pemeriksaan komponen transmisi tipe synchromesh.
Bagian yang diperiksa adalah
A.
|
Keausan
gigi kecepatan
|
B.
|
Keusan
gigi synchronizer ring
|
C.
|
Ketebalan
gigi synchronizer ring
|
D.
|
Celah (clearance) synchronizer ring
|
E.
|
Tinggi
gigi synchronizer ring
|
|
|
|
23.
|
Gambar di bawah ini menunjukkan pemeriksaan garden
(diffrerential.. Bagian yang diperiksa adalah
A.
|
Keausan
ring gear
|
B.
|
Run
out (keausaan kerataan putar ring gear)
|
C.
|
Backlash ring gear
|
D.
|
Backlash
ring gear
|
E.
|
Jarak
antar ring gear
|
|
|
|
24.
|
Gambar
di bawah ini menunjukkan penyetelan garden (diffrerential).
A.
|
Gambar
1 penyetelan preload drive pinion, gambar 2 penyetelan backlash ring gear
|
B.
|
Gambar
1 penyetelan backlash ring gear, gambar 2 penyetelan lanjutan backlash
|
C.
|
Gambar 1 penyetelan backlash ring gear, gambar 2 penyetelan
preload drive pinion
|
D.
|
Gambar
1 penyetelan celah (clearance) ring gear, gambar 2 penyetelan preload
drive pinion
|
E.
|
Gambar
1 penyetelan celah (clearance) ring gear, gambar 2 penyetelan lanjutan
celah (clearance) ring gear
|
|
|
|
25.
|
Perhatikan di bawah ini
:pemeriksaan ini harus dilakukan sebelum/setelah mengeluarkan poros
roda.Tujuannya adalah untuk mengetahui:
A.
|
Gerak bebas
radial poros
|
B.
|
gerak
bebas aksial poros
|
C.
|
kebengkokan
poros
|
D.
|
Kebalinagan
poros
|
E.
|
Keausan
kanvas rem
|
|
|
|
26.
|
Kode spesifikasi ban Ban
radial ultra flat :
225 /
70 – R – 22.5 – 140 – 137 – J
Kode tersebut berarti :
A.
|
70 berarti lebar ban (cm)
|
B.
|
R berarti jenis ban
radial
|
C.
|
22.5
berarti tinggi ban (cm)
|
D.
|
140 berarti felek (inchi)
|
E.
|
137 berarti kecepatan maksimum yang diizinkan
|
|
|
|
27.
|
Perhatikan
gambar di bawah ini dengan teliti

A.
|
Bila
tromol rem berputar sesuai dengan arah panah maka sepatu rem kiri akan
mempunyai tekanan pengereman yang lemah (trailing) dan sepatu rem kanan
mempunyai tekanan pengereman yang tinggi (leading)
|
B.
|
Bila
tromol rem berputar sesuai dengan arah panah maka sepatu rem kiri akan
mempunyai tekanan pengereman yang tinggi (leading) dan sepatu rem kanan
mempunyai tekanan pengereman yang lemah(trailing)
|
C.
|
Bila tromol rem berputar sesuai dengan arah panah maka sepatu
rem kiri akan mempunyai tekanan pengereman yang tinggi (leading) dan
sepatu rem kanan mempunyai tekanan pengereman yang tinggi (leading)
|
D.
|
Bila tromol rem berputar berlawanan dengan arah
panah maka sepatu rem kiri akan mempunyai tekanan pengereman yang lemah
(trailing) dan sepatu rem kanan mempunyai tekanan pengereman yang tinggi
(leading)
|
E.
|
Bila
tromol rem berputar berlawanan dengan arah panah maka sepatu rem kiri
akan mempunyai tekanan pengereman yang tinggi (leading) dan sepatu rem
kanan mempunyai tekanan pengereman yang lemah
|
|
|
|
28.
|
Gambar
di bawah menunjukkan cara kerja rem cakram tipe
A.
|
Double
fixed Caliper
|
B.
|
Fixed
Floating Caliper
|
C.
|
Fixed Caliper
|
D.
|
Semi
fixed Caliper
|
E.
|
Floating
Caliper
|
|
|
|
29.
|
Gambar di bawah adalah komponen-komponen rem
tromol.Komponen yang diperiksa ketebalannya adalah….
A.
|
Komponen
no 1
|
B.
|
Komponen no 2
|
C.
|
Komponen
no 3
|
D.
|
Komponen
no 4
|
E.
|
Komponen
no 5
|
|
|
|
30.
|
Gambar di bawah adalah komponen-komponen rem
cakram.Komponen yang mutlak memerlukan udara bertekanan (kompresor) untuk
memeriksa dan membersihkan kotoran yang dapat menyebabkan tersumbatnya
saluran adalah….
A.
|
Komponen no 5
|
B.
|
Komponen
no 2
|
C.
|
Komponen
no 3
|
D.
|
Komponen
no 4
|
E.
|
Komponen
no 1
|
|
|
|
31.
|
Gambar
di bawah adalah komponen-komponen rem tromol. Komponen yang digunakan untuk
menyetel celah (kerenggangan) sepatu rem adalah….
A.
|
Komponen
no 1
|
B.
|
Komponen
no 2
|
C.
|
Komponen
no 3
|
D.
|
Komponen
no 4
|
E.
|
Komponen no 5
|
|
|
|
32.
|
Jika
free play (gerak bebas) kemudi berlebihan tetapi kondisi streeing gear box
assy baik maka yang perlu diperiksa adalah
A.
|
Kelurusan
Steering columb
|
B.
|
Keausan Ball joint tie rod
|
C.
|
Kebengkokan
poros kemudi (steering Shaft)
|
D.
|
Keovalan
Steering wheel
|
E.
|
Keausan
ban
|
|
|
|
33.
|
Untuk
menyetel gerak bebas kemudi komponen yang dapat distel adalah….
A.
|
Steering gear box
|
B.
|
Keausan
Ball joint tie rod
|
C.
|
Kebengkokan
poros kemudi (steering Shaft)
|
D.
|
Keovalan
Steering wheel
|
E.
|
Keausan
ban
|
|
|
|
34.
|
Gambar
di bawah ini yang menunjukkan cara kerja shock absorber kerja tunggal pada
saat tertekan ke bawah adalah ….
A.
|
Gambar
1 saja
|
B.
|
Gambar 2 saja
|
C.
|
Gambar3
saja
|
D.
|
Gambar
4 saja
|
E.
|
Gambar
1 dan 2
|
|
|
|
35.
|
Gambar
di bawah ini yang menunjukkan cara kerja shock absorber kerja tunggal pada
saat tertekan ke bawah adalah ….
A.
|
Gambar
1 saja
|
B.
|
Gambar 2 saja
|
C.
|
Gambar3
saja
|
D.
|
Gambar
4 saja
|
E.
|
Gambar
1 dan 2
|
|
|
|
36.
|
Sistem
lampu kepala dekat kadang-kadang mati
pada saat sakelar lampu kepala dekat dihidupkan, sedangkan lampu
kepala jauh menyala terang sempurna. Gangguan ini bisa disebabkan oleh
kerusakan pada
A.
|
Relay
lampu kepala ada yang mati
|
B.
|
Terminal saklar lampu kepala dekat sudah aus
|
C.
|
Tegangan
pengisian hanya 12 volt
|
D.
|
Kabel
positif Lampu kepala dekat diameternya lebih besar daripada yang jauh
|
E.
|
Lampu
kepala dekat filamennya putus
|
|
|
|
37.
|
Pada
bola lampu kepala tertera 55/60 watt 12 volt. Lampu tersebut dirangkai
untuk system lampu kepala dengan menggunakan dua relay untuk lampu jauh dan
lampu dekat. Pada rangkaian tersebut sebaiknya dipasang pengaman (sekering)
sebesar
A.
|
15
A
|
B.
|
20 A
|
C.
|
10
A
|
D.
|
25
A
|
E.
|
30 A
|
|
|
|
38.
|
Pernyataan-pernyataan
berikut ini berhubungan dengan cara kerja sistem motor starter. Tentukan
pernyataan yang paling tepat
A.
|
Pada saat
kunci kontak terminal ST (50) on dan terminal B (30) pada solenoid sudah
terhubung dengan terminal C/F (Field Coil) maka arus dari terminal
50 mengalir ke Pull in Coil dan ke
Hold in Coil
|
B.
|
Pada
saat kunci kontak terminal ST (50) on dan terminal B (30) pada solenoid
sudah terhubung dengan terminal C/F (Field Coil) maka motor starter mulai
berputar lambat
|
C.
|
Pada
saat kunci kontak terminal ST (50) on dan terminal B (30) pada solenoid
belum terhubung dengan terminal C/F (Field Coil) maka arus dari terminal
50 hanya mengalir ke Hold in Coil
|
D.
|
Pada
saat kunci kontak terminal ST (50) on dan terminal B (30) pada solenoid
belum terhubung dengan terminal C/F (Field Coil) maka motor stater
langsung berputar cepat
|
E.
|
Pada saat kunci kontak terminal ST (50) on, maka arus dari
terminal ST(50) mengalir sebagian ke Pull in Coil dan sebagian ke Hold in
Coil
|
|
|
|
39.
|
Gambar
di bawah berhubungan dengan cara kerja sistem pengisian dengan menggunakan
alternator dan regulator mekanik 6 terminal.
A.
|
Mesin
hidup saat kecepatan stasioner
|
B.
|
Kunci Kontak On, mesin masih mati
|
C.
|
Mesin
hidup saat kecepatan sedang
|
D.
|
Mesin
hidup saat kecepatan tinggi
|
E.
|
Mesin
hidup saat kecepatan rendah
|
|
|
|
40.
|
Gambar
di bawah berhubungan dengan pemeriksaan komponen sistem starter. Antara
kutub positif batere dan terminal B
(30) solenoid dipasang Amper meter
Pemeriksaan ini dilakukan untuk memeriksa
A.
|
Hold
in Coil
|
B.
|
Pull
in Coil
|
C.
|
Kinerja motor tanpa beban
|
D.
|
Kinerja
motor dengan beban ringan
|
E.
|
Kinerja motor dengan beban penuh
|
|
|
|
41.
|
Gambar
di bawah berhubungan dengan pemeriksaan komponen sistem pengisian.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk memeriksa
A.
|
Tahanan
Rotor Coil
|
B.
|
Tahanan
Stator Coil
|
C.
|
Rectifier Holder (diode) positif
|
D.
|
Rectifier Holder (diode) Negatif
|
E.
|
Tahanan sikat (brush)
|
|
|
|
42.
|
Pernyataan
berikut berhubungan dengan cara mendiagnosa kerusakan pada sistem starter .
Tentukan pernyataan yang paling tepat
A.
|
Panjang
sikat (brush) yang sudah kurang dari standar batas limit dapat
menyebabkan motor stater cepat panas
|
B.
|
Bushing
(bos) poros motor yang aus dapat menyebabkan arus yang mengalir ke motor
starter menjadi kecil, sehingga motor berputar lambat
|
C.
|
Poros motor starter yang bengkok dapat bergesekkan dengan
sepatu kutub magnet sehingga motor stater berputar lambat
|
D.
|
Hold
in Coil yang rusak dapat menyebabkan motor starter berputar lambat
|
E.
|
Pull
in Coil yang rusak dapat menyebabkan motor starter berputar lambat
|
|
|
|
43.
|
Pernyataan-pernytaan
di bawah ini berhubungan dengan cara kerja AC mobil. Pilihlah pernyataan yang
paling tepat
A.
|
Gas Refrigran dari evaporator dengan suhu dan tekanan rendah
mengalir ke kompresor
|
B.
|
Gas
Refrigran dari evaporator dengan suhu dan tekanan tinggi mengalir ke kompresor
|
C.
|
Cairan
Refrigran dari evaporator dengan suhu dan tekanan rendah mengalir ke
kompresor
|
D.
|
Cairan
Refrigran dari evaporator dengan suhu dan tekanan tinggi mengalir ke
kompresor
|
E.
|
Gas
Refrigran dari kompresor dengan suhu dan tekanan rendah mengalir ke
kondensor
|
|
|
|
44.
|
Untuk
mengisi refrigran (Freon) melalului saluran tekanan tinggi dengan
menggunakan manometer, salah satu langkah yang harus dilakukan adalah
A.
|
Kran
tekanan rendah manometer dibuka sedikit agar refrigran yang mengalir ke
kompresor berwujud gas
|
B.
|
Menutup
kran tekanan tinggi bila tekanan pada saluran tinggi telah mencapai 25
Kg/cm2 pada putaran
2000 rpm
|
C.
|
Menutup
kran tekanan rendah bila tekanan pada saluran rendah telah mencapai 15
Kg/cm2 pada putaran
2000 rpm
|
D.
|
Menutup
kran tekanan rendah bila tekanan pada saluran rendah telah mencapai 12
Kg/cm2 pada putaran
2000 rpm
|
E.
|
Menaikkan tekanan
Freon dalam tabung dengan
cara memanaskan freon dengan alat pengisian khusus (charging station)
|
|
|
|
45.
|
Pernyataan-pernyataan
berikut berhubungan dengan cara mendiagnosa gangguan pada system AC mobil
Pilihlah
pernyataan-pernyatan berikut yang paling tepat
A.
|
Tekanan
pada saluran tekanan rendah 1,5 kg/cm2 s/d 2,5 kg/cm2
pada putaran 1500 rpm dapat menyebabkan AC kurang dingin
|
B.
|
Tekanan
pada saluran tekanan tinggi 15 kg/cm2 pada putaran 1500 rpm
dapat menyebabkan AC kurang dingin
|
C.
|
Tekanan
pada saluran tekanan tinggi 25 kg/cm2 pada putaran 1500 rpm
dapat menyebabkan AC terlalu dingin
|
D.
|
Tekanan
pada saluran tekanan rendah 1,5 kg/cm2 s/d 2,5 kg/cm2
pada putaran 1500 rpm menunjukkan katup ekspansi rusak
|
E.
|
Tekanan pada saluran tekanan tinggi 25 kg/cm2 pada
putaran 1500 rpm dapat menunjukkan refrigran dalam system terlalu banyak
|
|
|
|
0 komentar